BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 23 Juni 2010

Naskah Drama

Penyesalan

Perempuan: Hantu?

Lelaki: (bangkit, memegang bahu perempuan itu dan melepaskannya lagi) Tidak, tidak, kau bukan hantu. Cuma aku, aku saja.

Perempuan: Apa maksudmu?

Lelaki: (ketawa kecil).Ah, tidak apa-apa Tidak apa-apa, Dik.

Perempuan: Kau tidak senang melihat aku?

Lelaki: Bukan begitu. Aku senang kau datang kemari. Mana tempatmu?

Perempuan:Tempatku jauh….

Lelaki:Jauh? Di…. di sana? (menuding ke atas). Berapa kali bumi ini jauhnya?

Perempuan: (tercengang)Mas.Omongmu tidak karuan!

Lelaki: Di neraka atau di sorga?

Perempuan: (marah) Rupanya kau sudah menjadi gila! Neraka atau sorga, katamu? Di sorga tak mungkin. Sebab kaulah yang menghalang-halangi aku untuk pergi ke situ kelak. Kaulah yang menyeret aku ke neraka!

Lelaki: Benar…. benar, Dik. (berjalan ke kursi, duduk, matanya nanar memandang ke satu jurusan).

Perempuan:Bukankah salahmu melulu, bahwa penghidupan kita ibarat neraka? Sehingga aku lari dari padamu, setahun yang lalu?

Lelaki: (bertopang dagu)Ya, ya Dik. Maaf, maaflah.

Perempuan:(lunak kembali) Mas, bukan maksudku untuk membalas dendam.

Lelaki:(mengangguk) Kutahu, Dik, kutahu baik hatimu.

Semuanya ini salahku. Penderitaan orangtuaku.

Sengsaramu. Semua aku yang menyebabkannya. Aku penjudi, peminum, penjahat, duh! Cinta kasih orang tua dan cinta kasihmu, betapa aku membalasnya?

Harta benda orang tua habis lenyap karena aku.

Habis dengan judi dan minum. Kusakitkan hati ayahku, kusedihkan ibuku. Dan kau Dik, (Memandang perempuan muda. itu) betapa aku membalas kebaikanmu?

Dengan malas, dengan minum, brendi berbotol-botol yang kubeli dengan uangmu! Kau yang selalu kerja keras, aku yang menghabiskan uangmu, aku yang menyayat hatimu, menyiksa jiwamu! Maaf, maaf, Dik!

Perempuan:Biarlah, itu sudah lampau. Sekarang aku sudah bisa mendapat mata pencaharianku sendiri. Tapi kau sendiri?(melihat di sekitarnya). Kau kekurangan segalanya, Mas.

Lelaki:Hukumanku, Dik, biarlah. Ini sudah setimpal.

Perempuan:Kalau mau, aku bisa menolong….. (membuka tasnya).

Lelaki: (cepat) Ah tidak! Tidak. Terima kasih, Dik.

Perempuan:Tak usah malu-malu, Mas. Kuberikan dengan rela hati.

Lelaki:Aku tahu, aku tahu! Tapi jangan, jangan aku kauberi apa-apa. Ah, kalau kupikir bahwa kau mau menolong aku, kau yang kujerumuskan ke jurang kemiskinan dan kehinaan! Segala kesabaranmu, kerelaan dan cintamu, kubalas dengan apa? Dengan muka masam, kekasaran dan penghinaan. Ah, betapa sering kuhina kau, Dik?

Betapa sering kulemparkan cacian ke mukamu bahwa kau berasal dari kaum rendah, tak pantas bersama aku, sebab aku seorang bangsawan? -Bangsawan, ha, ha! Apa artinya turunan bangsawan, jika tidak disertai kebangsawanan jiwa? O, orang yang buta tuli seperti aku ini! Picik dengan persangkaanku bahwa orang berbangsa lebih dari orang lain, mesti di atas orang biasa. Picik, pandir, dan gila! Sedangkan kau, Dik, seribu kali kau lebih bangsawan daripada aku!

Perempuan:Sudahlah. Jangan kau siksa dirimu dengan sesalan saja. Sekarang kau sudah insaf. Tutuplah riwayat yang dulu-dulu.

Lelaki:Riwayat yang dulu masih berakibat sampai sekarang.Hanya kepahitan sajalah yang kau terima dari aku.

Segala kenikmatan hidup sudah kurenggut, kuhela, kucuri dari padamu, Dik. Tak pernah ada yang kuberi padamu….O. Keangkuhan darah bangsawan yang tak mau campur dengan darah murba, karena itu dianggapnya rendah, kotor. Tapi siapakah yang kotor, Dik? Aku, aku sendiri! Dan kaulah yang murni!

Meskipun karena kemiskinanmu engkau menjadi ….. Dik, kau masih menjalankan pekerjaan yang….

yang…..?

Perempuan:Ya, Mas, yang hina, yang sangat hina, katakan sajalah.(air matanya berlinang-linang)

Lelaki:(berdiri) Aku yang salah, Dik! Cintamu yang murni itu bahkan mau kauberikan kepada aku yang kotor ini, tapi kau kuinjak-injak, kuhina, kurusak, sehingga… sehingga kau terpaksa pergi menjual cintamu…

Demi Allah- Allah yang tak pernah kusebut dulu, kini kusebut, Dik- (memegang tangan perempuan itu kedua-duanya dengan kedua belah tangannya, berlutut), demi Allah, ampunilah aku. Maaf, maaf, Dik!

Perempuan: (air matanya meleleh)Cukup, cukuplah, Mas.

Lelaki:Kau ampuni aku, Dik? Katakan….!

Perempuan:Ya, ya Mas, berdirilah.

Lelaki:Katakan! Kumau dengar perkataan maafmu.

Perempuan:Kumaafkan engkau, Mas, sudahlah.(berdiri)

Terima kasih pada DutaPulsa





Pengorbanan mataku


Boy adalah: seorang cowok yg menjadi buta karena sebuah kecelakaan. Sejak ia menjadi buta..ia merasa terasing dari lingkungannya. Ia merasa tidak ada seorang pun yg memperhatikan atau menyayanginya. Hingga kemudian hadirlah Girl dalam hidupnya. Girl sangat sayang dan perhatian pada Boy..Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Boy sebagai suatu kekurangan yg berarti. Ia sungguh-sungguh mencintai Boy dengan tulus. Suatu hari berkatalah Boy (B) kepada Girl (G) :

B : Girl…mengapa kamu begitu menyayangiku?
G: hmmm..entahlah..aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu menyayangimu..yg aku tahu..aku benar-benar tulus menyayangimu
Boy.. (tersenyum)
B : tapi..aku kan buta..apa yg bisa aku perbuat untukmu..? apa yg bisa aku berikan buatmu..?
G : Boy..aku tidak mengharap apapun darimu..buatku..kamu bisa ceria setiap hari dan menyayangiku dengan tulus itu sudah cukup. Aku senang ketika kau merasa senang..
B : (terharu) belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yg buta seperti ini..
G : (menggenggam tangan Boy sambil tersenyum)
B : Girl..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi..aku pasti akan menikahimu.. karena hanya kamu satu-satunya orang yg dengan tulus menyayangiku…
G : benarkah..?
B : iya..aku janji..kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu..
G : (terharu) terima kasih Boy..aku sangat menyayangimu…
B : (tersenyum) ya..aku tahu itu..aku juga sangat menyayangimu Girl.. Singkat cerita..

Boy melakukan operasi cangkok mata dan berhasil..ia mampu melihat lagi. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Girl. Pergilah ia mencari Girl, sampai ia berhasil menemukannya… Namun… alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Girl adalah seorang gadis buta. Ia tidak bisa menerimanya. Ia pun menolak Girl. Ia lupa akan semua janjinya.
G : Boy..bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku..?
B : ummm….(bimbang) ya memang aku pernah berkata begitu..tapi tidak dengan keadaanmu yg seperti ini..
G : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri..? bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yg menyayangimu..?
B : eeeerr…maaf Girl..tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta..maaf. (Boy pun pergi meninggalkan Girl).Girl yang kecewa dan merasa dikhianati, memilih untuk bunuh diri. Saat ia ditemukan meninggal..ada sepucuk surat disakunya..

“Dear Boy…
Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu..tidak banyak yg bisa aku lakukan untukmu… Namun..aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu…… Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu..bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali..”

(Ternyata Girl mengorbankan kedua matanya untuk dicangkokkan pada Boy, demi Boy bisa melihat. Sebelumnya, Girls adalah gadis normal) Boy adalah: seorang cowok yg menjadi buta karena sebuah kecelakaan. Sejak ia menjadi buta..ia merasa terasing dari lingkungannya. Ia merasa tidak ada seorang pun yg memperhatikan atau menyayanginya. Hingga kemudian hadirlah Girl dalam hidupnya. Girl sangat sayang dan perhatian pada Boy..Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Boy sebagai suatu kekurangan yg berarti. Ia sungguh-sungguh mencintai Boy dengan tulus. Suatu hari berkatalah Boy (B) kepada Girl (G) :

B : Girl…mengapa kamu begitu menyayangiku?
G: hmmm..entahlah..aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu menyayangimu..yg aku tahu..aku benar-benar tulus menyayangimu
Boy.. (tersenyum)
B : tapi..aku kan buta..apa yg bisa aku perbuat untukmu..? apa yg bisa aku berikan buatmu..?
G : Boy..aku tidak mengharap apapun darimu..buatku..kamu bisa ceria setiap hari dan menyayangiku dengan tulus itu sudah cukup. Aku senang ketika kau merasa senang..
B : (terharu) belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yg buta seperti ini..
G : (menggenggam tangan Boy sambil tersenyum)
B : Girl..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi..aku pasti akan menikahimu.. karena hanya kamu satu-satunya orang yg dengan tulus menyayangiku…
G : benarkah..?
B : iya..aku janji..kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu..
G : (terharu) terima kasih Boy..aku sangat menyayangimu…
B : (tersenyum) ya..aku tahu itu..aku juga sangat menyayangimu Girl.. Singkat cerita..

Boy melakukan operasi cangkok mata dan berhasil..ia mampu melihat lagi. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Girl. Pergilah ia mencari Girl, sampai ia berhasil menemukannya… Namun… alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Girl adalah seorang gadis buta. Ia tidak bisa menerimanya. Ia pun menolak Girl. Ia lupa akan semua janjinya.
G : Boy..bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku..?
B : ummm….(bimbang) ya memang aku pernah berkata begitu..tapi tidak dengan keadaanmu yg seperti ini..
G : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri..? bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yg menyayangimu..?
B : eeeerr…maaf Girl..tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta..maaf. (Boy pun pergi meninggalkan Girl).Girl yang kecewa dan merasa dikhianati, memilih untuk bunuh diri. Saat ia ditemukan meninggal..ada sepucuk surat disakunya..

“Dear Boy…
Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu..tidak banyak yg bisa aku lakukan untukmu… Namun..aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu…… Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu..bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali..”

(Ternyata Girl mengorbankan kedua matanya untuk dicangkokkan pada Boy, demi Boy bisa melihat. Sebelumnya, Girls adalah gadis normal)


0 komentar: